Sunday, August 31, 2008

Live On Redeemer (3)



Terlepas dari itu semua, aku masih bisa merasakan penyertaan-NYA yang sempurna. Awalnya papa&mama seperti musuh, kayak kucing dan tikus, kayak Tom&Jerry. Selalu bertengkar, kalo gak diam-diaman.


Tapi aku juga saudara2 ku terus tanpa henti mempertemukan mereka dan terus membuka pembicaraan antara mereka, karena kami sadar jika kami cari yang mana benar dan mana salah selamanya kami gak akan pernah menemukan jawabannya. Jadi kami gak memusuhi salah satu supaya jarak mereka gak semakin jauh.


Sekali lagi Puji Tuhan, kelamaan hubungan mereka membaik, dan komunikasi terbuka. Malahan hubungan ku dengan saudara2 ku juga semakin kompak. Meski papa&mama gak bersatu lagi, kekompakan mereka tetap terlihat.


Kupercaya tanpa turun tangan Tuhan ini semua mustahil terjadi. Percaya deh, tangan Tuhan tak kurang panjang menggapai tangan kita yang terangkat meminta pertolongan-NYA, dan telinga-NYA tak kurang tajam mendengar seruan kita...


Love You Jesus... Always...


Saturday, August 30, 2008

Live On Redeemer (2)


Lepas dari kejadian itu, persoalan dlm hidupku blm selesai. Orangtua ku pisah rumah, setelah mereka ribut besar. Aku dan saudara2 ku cuma bisa menangis melihat kepergian mama dari rumah.

Tapi Puji Tuhan, aku masih bisa bersyukur. Meski orang tua ku pisah, aku dan semua saudara2 ku gak ada satu pun yang melarikan persoalan kami ke dalam obat-obatan atau mabuk-mabukkan. Kami tetap menjalani sekolah seperti biasa.

Aku percaya ini pasti tuntunan Tuhan dan reaksi Tuhan atas semua doa-doa ku, karena disetiap doa aku selalu memohon 'Tuhan tolong jaga keluargaku dan orang-orang yang kukasihi...'

Sekali lagi dapat aku saksikan Kasih Tuhan yang nyata dikehidupan pribadi ku. Meski aku gak ngerti kenapa keluargaku yang awalnya sempurna ini harus jadi begini, aku akan tetap menjalani apa yang sudah Tuhan sediakan buat aku.

Karena aku gak akan bisa merasakan kemenangan yang sudah Dia sediakan garis finish sana, kalo aku gak mulai memperjuangkan semuanya dari garis start.


Thank You Lord Jesus...


I love You Always...

Sunday, August 10, 2008

Live On Redeemer (1)


Sebelum memulai posting yang lainnya, aku ingin bersaksi tentang kehidupan pribadi ku.
Aku merasakan tuntutan Tuhan dalam hidupku sangat luar biasa.
Sejak SMU aku sdh mengenal Tuhan Yesus, tapi iman ku hanya sebatas aku percaya pada-Nya dan nggak pernah absen setiap minggu di Gereja.
Di SMU, aku beberapakali pacaran dengan cowok seumuran dengan ku. Tapi namanya cinta SMU, cinta monyet, semua berakhir begitu saja.
Lepas dari masa cinta monyet, aku bertemu dengan pria, mantan tetanggaku yang lebih tua beberapa tahun dari umurku. Nggak lama kemudian kita pacaran serius.
Sejak pacaran dengan dia entah mengapa aku seperti terhipnotis dan selalu berpikir dialah jodohku, dialah masa depanku. Memang sebelumnya aku blm pernah berdoa apapun sama Tuhan ttg jodoh jg nggak pernah meminta seseorang untuk jd pacarku.
Yang ada dlm pikiranku, meski dia susah, dialah nasibku. Toh nanti setelah menikah kalo aku merasa susah aku bisa minta bantuan dari orangtua ku yg cukup berada.
Aku begitu bukan karena cinta mati sama dia, tp pikiran dialah nasibku sdh tertanam dihatiku. Entahlah apa artinya itu (mungkin jg cinta kali ya, tp anehnya aku merasa waktu itu aku nggak cinta2 amat sama dia) :)
Beberapa tahun pacaran, aku memutuskan utk bekerja di suatu Pub&Caffe terbesar dikota ku. Aku bekerja dibagian keuangan, administrasi. Sejak aku bekerja, sifat dia (sebut aja R) mulai posesif, emang sebelumnya dia posesif dan ini lebih parah lagi.
Awalnya aku nggak ngerti knp dia jd seperti itu, kelamaan aku diberitau teman2nya kalo ternyata dia pecandu drugs. Dan yang dia pake waktu itu jenis shabu-shabu (bkn shabu2 yg direbus itu) :p
Kelamaan, dia nggak bisa menutupinya dari aku. Dia akui dia pencandu dan pengedar. Aku kaget setengah mati dan jg takut setengah mati. Sejak dia jujur, (sorry) aku eneg liat dia dan aku ingin cepat2 prg dari dia dan langsung minta putus.
Tapi ternyata nggak semulus yang aku pikir. Hampir beberapa bulan aku perang batin, disatu sisi aku kasihan padanya disatu sisi aku (sorry lagi) jijik meliatnya.
Akhirnya aku memutuskan memberanikan diri untuk minta putus benar2, bkn putus layang2 lg seperti sebelumnya yg bisa ditarik-ulur.
Di satu malam, kita ribut besar. Saking geramnya aku padaia, aku menamparnya beberapakali (Sadis!). Dan ternyata itu membuatnya kalap dan langsung mencekik ku (dia lebih sadis).
Saat itu aku benar2 nggak tau musti gimana dan harus berbuat apa. Aku teringat Tuhan ku, dan langsung aku bilang "Tuhan Yesus tolong aku..."
Setelah itu, tangannya terlepas dan ia menangis sejadi-jadinya. Dia minta maaf bahkan sampai minta ampun. Tapi aku blg aku memaafkannya, tapi tetap mau putus. Dia terus memohon, sampai semalaman menunggu didepan pintu rumahku, hingga jam 7 pagi baru dia pergi dan tak kembali lg.
Dari kejadian itu aku terus bersyukur Tuhan masih mau mendengar seruanku, padahal apa yang sudah aku berikan untuk DIA? NOTHING! Tapi Tuhan Maha Pengasih, DIA selalu turun tangan menolong setiap anak-Nya yg berseru pada-Nya.
Nggak ada kasih yg lebih besar dari kasih Allah, tidak ada cinta yang lebih abadi seperti cinta Tuhan pada kita.
I love You Jesus....always...